One Piece

Jeda satu tahun lebih sejak tulisan saya di awal januari 2015.

Waktu cepat berlalu, jika dinikmati akan terasa singkat, sebaliknya akan terasa berat jika diisi dengan kesedihan. Waktu juga obat yang manjur untuk orang-orang yang mencoba membuka lembaran baru kehidupan, bermanfaat juga untuk orang yang sedang memperbaiki diri.

Apa yang telah waktu rekam dikehidupan saya setahun belakang ini?

Mari kita mulai kisahnya.

Menikah.

12093685_109958942699078_1969546570_n(1)

Alhamdulillah, saya menikahi seorang perempuan bernama Nia Ekajayanty, berlangsung pada 20 februari 2015. Menjadi suami memberikan peta hidup baru untuk saya, harapan dan cita-cita menjadi menyesuaikan, ibarat One Piece, tujuan kita sama, tapi jalan yang ditempuh banyak, dan kapal saya sudah lepas sauh, apapun yang terjadi di ganasnya lautan, saya harus bisa mengendalikan kapal ini, apapun.

Dalam One Piece kita melewati jalur yang bermacam-macam, begitu juga pernikahan, kalau sudah menentukan tujuan, cara meraihnya tidak hanya satu jalan, akan terbuka satu persatu jalan untuk meraih tujuan tersebut.

Saya menjadi kepala keluarga diusia yang muda, 25 tahun. Gelar yang tidak lepas dari amanah dan tanggungjawab, sesaat setelah ijab qobul dan riuh suara saksi berseru “sah” saya sudah resmi bertanggung jawab atas anak orang.

Saya adalah nahkoda dan istri adalah navigator.

Saya akan mengerahkan seluruh kekuatan yang saya punya untuk mencapai tujuan kapal kami, One Piece, berada disurga bersama-sama.

Perubahan besar yang terjadi pada orang yang baru menikah adalah makin bahagia, kalau tidak percaya silahkan buktikan. Bahagia pun berkolerasi dengan ukuran lingkar perut.

Jadi update apa yang terjadi setahun belakangan pada hidup saya adalah, saya menikah lalu saya bahagia kemudian ukuran celana menyempit.

Sempat bertekad untuk memulai program berat badan ideal pada awal tahun ini, masuk resolusi tahun 2016, tapi hingga tulisan ini dibuat, berat badan masih mentok di 71kg, cukup besar didaerah perut.

Sungguh montok sekali.

Istri saya, selain bendahara keuangan keluarga, beliau juga koki dengan perbendaharaan makanan yang cukup banyak. Jadilah saya makin bahagia, kapan lagi coba sarapan pizza, cuma nikah aja kalian bisa rasakan ada pizza dipagi hari, fresh from the oven.

Mungkin resolusi yang tepat ditahun ini adalah, menjadi suami dengan berat badan ideal, harus semangat, walaupun dengan gemuk bergerak dikit aja sudah keringetan, menulis ini aja sudah keringetan.

Saya juga sudah menikah setahun, tapi belum dikaruniai anak, Insya Allah, mudah-mudahan Allah berkenan, tahun ini sudah momong bayi sendiri, Aamiin.

Sedikit telat start dibanding temen-temen yang sudah mulai besar anaknya dan juga masih banyak yang kecil-kecil.

Mudah-mudahan Allah Kasih kami anak kembar, yang sehat, lengkap, sempurna kejadiannya, biar bisa ngejar ketertinggalan dengan sahabat yang lain.

Aamiin .

Banyak hal yang harusnya dituliskan, mari perlahan kita urai dipostingan berikutnya.

Insya Allah.

Tagged with: , , , , , ,
Ditulis dalam Jurnal, Personal

Halo Januari, Kamu dingin ya

Salam.

Alhamdulillah blog ini sampai juga di tahun 2015, dari jaman tulisan 2009 hingga sekarang, mudah-mudahan bisa semakin produktif di tahun ini dan kedepannya.

Memasuki hari kesepuluh di tahun 2015, saya masih menyusun target besar dan harapan kedepan. Mudah-mudahan target tercapai dengan terus berusaha dan pengharapan yang dipelihara dengan cara yang baik, InsyaAllah.

Tahun baru kemarin Alhamdulillah ada kesempatan silaturahim dengan sahabat sejak jaman SD, walaupun cuma 8 orang ditambah beberapa yang hanya mampir numpang lewat, cukup seru dan menyenangkan 😀

Kegiatan mainstream ala tahun baruan, bakar ikan dan bakar jagung, dan diguyur hujan dengan maksimal, bikin kami jadi pindah lokasi bakaran beberapa kali 🙂

Keasyikan bakar ikan, tanpa terasa waktu sudah masuk di pukul 00.15. Orang lain tahun baru  dengan petasan, terompet, dll. Terserah, itu urusan mereka.

Ikan kami belum matang  Jendral..!!! 😀

Alhamdulillah, semoga persahabatan kami tetep solid sampai masing-masing kami bercerita tentang cucu-cucu kami yang beranjak dewasa kelak.

Januari, Kamu dingin ya.

Rasanya bulan ini mulai memasuki puncak musim hujan, beberapa hari belakangan tanpa absen bumi diguyur hujan. Dingin, bawaannya mau selimutan.

Hujan adalah keberkahan tersendiri, lahan menjadi subur, persediaan air melimpah, pemandangan bersih, udara segar, dll.

Untuk kalian yang berpikir kalau musim hujan itu kurang asoy, ambil positifnya.

Hujan itu bikin hemat dari sisi ekonomi. contohnya:

Pertama, kalau biasa pakai AC atau kipas angin saat tidur, jadi lebih hemat, karena sudah dingin.

Kedua, biasanya suka keluyuran pakai motor, musim hujan, jadi lebih hemat bensin 😀

Ketiga, untuk yang sudah berkeluarga, program banyak anak, banyak rejeki, makin lancar 😉

Keempat, hemat air, penampungan melimpah, apalagi kalau ada program mandi satu hari satu kali cukup.

Kelima, banyak jomblo bahagia, karena musim hujan mengerti mereka 😀

Masih banyak lagi, intinya musim hujan, sedingin apapun, sebasah apapun, itu menyenangkan, bersyukur dengan limpahan rejeki dari Sang Pencipta.

Januari, Kamu memang dingin, tapi aku sayang kamu 😉

InsyaAllah ketemu ditulisan selanjutnya.

Tagged with: , , , , , ,
Ditulis dalam Personal

Hujan itu Romantis

Disini mulai masuk musim hujan, setelah beberapa bulan yang cukup kering.

Saya suka hujan, hujan itu membuat warna lingkungan makin cerah, perhatikan setelah reda, warna daun, tanah, bangunan, dll. Semua jadi makin bersih, tersapu oleh air hujan.

Cerah setelah tersapu hujan, kalau beruntung ada hadiah pelangi.

Hujan itu berkah, manusia perlu dana berjuta juta untuk menciptakan “hujan” buatan, sementara Tuhan memberi kita gratis, plus dengan semua kebaikan lainnya.

Di kitab suci disebutkan berkali-kali, bahwa kita harus berfikir, dan memahami konsep Keagungan Tuhan lewat hujan, karena hujan itu disifatkan memberi kehidupan setelah mati, kering, hampa, kita diperintahkan untuk melihat peristiwa hujan, yang sepertinya biasa, alamiah, natural, padahal ada bukti nyata Maha Tinggi Allah Yang Maha Mampu.

Saya suka hujan, dan termasuk golongan orang yang tidak keberatan basah kuyup dibawah guyuran hujan.

Saya menikmatinya, jika suatu waktu diatas motor turun hujan, didalam jok pun tidak lupa terselip jas hujan, pada kondisi itu, saya lebih suka terus melaju dan menikmati tiap tetesan air hujan, rintik atau lebat sekalipun.

Menurut saya, peristiwa hujan itu ajaib, sederhana tapi penuh makna.

Jujur saja, kalau kebal demam, saya tidak tega berpayung ditengah lebatnya hujan.

Jujur saja, andai tidak ada keperluan lain, saya tidak tahan untuk berdiam didalam rumah saat hujan mulai turun rintik-rintik. 

Hujan itu romantis.

Tersimpan ungkapan rasa sayang dari langit ke bumi, rasa cinta tanpa syarat.

Tagged with: , , , ,
Ditulis dalam Personal
Penulis
Hifriadi

Hifriadi

Saya ingin berbagi cerita tentang hidup, tulisan dibuat sebagai pengingat episode kehidupan saya sendiri, hopefully inspired other people who read it :)

Tampilkan Profil Lengkap →

Follow Hifriadi's Blog on WordPress.com
Lini masa Twitter
Instagram

Tidak ada gambar Instagram yang ditemukan.

Kalender Tulisan
Mei 2024
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031